Macam Macam Majas Bahasa Indonesia
Minggu, 01 Desember 2013
1
komentar
Majas
dapat didefinisikan sebagai cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya
dengan sesuatu yang lain (KBBI). Namun secara umum majas dapat pula dikatakan
sebagai gaya bahasa atau cara yang digunakan oleh penulis untuk menimbulkan
efek tertentu pada pembaca. Cara yang digunakan pun sangat beragam. Majas dalam
bahasa Indonesia dibagi atas empat jenis, yaitu:
1. Majas
perbandingan
2. Majas
pertentangan
3. Majas
sindiran
4. Majas
penegasan
1. Majas
perbandingan
Majas
perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan
membandingkannya dengan sesuatu yang lain.
1. Majas Personifikasi yaitu majas yang digunakan
untuk memperjelas maksud dengan menjadikan benda-benda yang digambarkan dapat
berlaku seperti manusia. Contoh : Nyiur
melambai-lambai, matahari keluar dari peraduannya, awan hitam mengukir langit.
2. Majas Asosiasi yaitu majas yang
membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang
dilukiskannya (memiliki persamaan sifat). Majas ini ditandai oleh penggunaan
kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh
:
a) Semangatnya
keras bagaikan baja.
b) Mukanya
pucat bagai mayat.
c)
Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
3. Majas Metafora, adalah majas yang
mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis sebagai
lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan
Contoh :
o Kapan
saudara berjumpa dengan lintah darat itu?
o Aku
sungguh takjub melihat kecantikan bunga desa itu.
o
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat
penting)
o
Raja siang keluar dari ufuk timur
o
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
o
Harta karunku (sangat berharga)
4. Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan
kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan
manusia.
5. Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan
rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
6. Majas Metonimia, yaitu majas untuk
mengemukakan sesuatu dengan menggantikan dengan sifat, atau nama, atau sesuatu
yang merupakan ciri khas dari benda-benda tersebut.
Contoh
: Saya pergi ke Jakarta naik Garuda.
7. Majas Eufemisme, yaitu majas untuk
mengemukakan pikiran atau perasaan dengan menggunakan kata-kata dengan arti
yang baik dengan maksud agar tidak menyinggung perasaan orang. Eufemisme dapat
pula berupa ungkapan-ungkapan penghalus untuk menggantikan kata-kata yang
dirasakan kurang sopan.
Contoh
:
1.) Sejak ditinggal suaminya, ia
agak kurang waras
2.) Kemampuan Andi dalam
memahami pelajaran agak lamban.
8. Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu
atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
9. Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang
sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya
seperti ular yang menggeliat.
10.
Majas
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi
dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
11.
Majas Perifrasa:
Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
12.
Majas
Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau
pranata. contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
13. Majas Sinekdokhe, adalah majas yang
menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya.
Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian
untuk keseluruhan.
Contoh:
1. Hingga detik ini ia belum
kelihatan batang hidungnya.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan
keseluruhan untuk sebagian. Contoh:
1. Dalam pertandingan final
bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
14. Alegori
Alegori adalah Majas
yang menyatakan
dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Majas perbandingan yang
bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai
nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori
biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh: Perjalanan hidup manusia
seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit
ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya
berhenti ketika bertemu dengan laut.
15. Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan
eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,
” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang
sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama air aku bagai
minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
16.
Simbolik
Simbolik adalah majas yang
melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda,
binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Ia terkenal
sebagai buaya darat.
b)
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
c)
Melati, lambang kesucian
B.
Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias
yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara
atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan
pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan
menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang
mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a)
Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b)
Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang
mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di
tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah
hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas
yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan
kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a)
Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b)
Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang
menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan
mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a)
Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b)
Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
5. Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang
mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam
frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
6. Majas Anakronisme :
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya
sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali
(saat itu jam belum ada)
7.
Majas
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau
bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai
8.
Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat
menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Contoh: Andi
mengundang semua temannya, kecuali Dono.
C. Majas Sindiran
Majas
Perbandingan ialah kata-kata
berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya
terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi
adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, tidak pernah mengerjakan tugas.
b) Bagus sekali tulisanmu
sampai tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme
adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh
:
a)
Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang
terpelajar sepertimu.
b)
Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3)
Sarkasme
Sarkasme adalah majas
sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang
marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat
wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja
begini saja tidak becus!
4) Majas Satire Adalah ungkapan yang menggunakan
sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan,
kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak
sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa
mengerjakannya!
5) Majas Innuendo Adalah gaya bahasa sindiran
dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya
raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
D.
Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang
menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan
kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas
agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas
menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
c) Bagi
yang telah dipanggil namanya, silakan maju ke depan.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata
sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu,
dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut
pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra
bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme
adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi
adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam
sebuah
kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan
kata
bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran
saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks
adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut dan makin lama
makin
meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari
anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa,
gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi
seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks
adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut yang makin
lama
menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan
siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga
pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik
adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban.
Tujuannya
memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup
dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu
bangga-banggakan ?
d. Majas Pertentangan
8) Majas
Koreksio Adalah gaya bahasa yang
mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh :
Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
9) Majas
Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa
menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang
disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita
detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
10) Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat
atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
11) Majas Interupsi adalah gaya bahasa
yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat
pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba
ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
12) Majas Eksklmasio Adalah gaya bahasa
yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku
peluk, dengan tangan menggigil.
13) Majas Enumerasio Adalah beberapa
peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap
peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang.
Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya.
Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu
lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
14) Majas Silepsis dan Zeugma Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua
konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain,
sebenarnya hanya salah satunya yang mempunyai hubungan dengan
kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi
hormat kepada kami.
15) Majas Apofasis atau Preterisio Adalah gaya bahasa dimana penulis atau
pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh : Saya
tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan
ratusan juta rupiah uang negara
15) Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa
berupa perulangan bunyi vokal yang sama. Contoh : Keras-keras kena air
lembut juga
16) Majas
Paralelisme: Adalah
gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau
kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
18) Majas Antanaklasis adalah yang mengandung
ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa
buah tangan, yaitu buah apel merah
19) Majas
Anastrof atau Inversi Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya
karena lebih diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan
kami melihat peranginya.
20) Majas Retoris Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam
pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
21) Majas Elipsis Adalah gaya bahasa yang
berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau
ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek (
penghilangan predikat pergi )
22) Majas Alonim Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23) Majas Kolokasi Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata
lain yang berdampingan dalam kalimat.
24) Majas Pararima Pengulangan konsonan awal
dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
25) Majas Preterito Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan
maksud yang sebenarnya.
26) Majas Sigmatisme Pengulangan bunyi “s”
untuk efek tertentu.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Macam Macam Majas Bahasa Indonesia
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://hudayajati18.blogspot.com/2013/12/macam-macam-majas-bahasa-indonesia.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
1 komentar:
wah lengkap sekali artikel majas ini...
Kunjungi juga artikel kami tentang macam majas, contoh majas, pengertian majas atau gaya bahasa
Posting Komentar